Selasa, 27 Januari 2009

Rindu Kampung Halaman


Obyek foto kali ini benar-benar menggambarkan sebuah suasana kerinduan. Kala itu, kami sudah berhari-hari mengarungi samudera. Ketika kapal mengarah pulang dan ketika kami melihat sebuah pulau yang merupakan kampung halaman saya, degup jantung ini semakin kencang berdetak.

Otak saya penuh peristiwa2 dan kenangan2 indah. Tawa canda anak istri datang silih berganti, Bagaikan layar kaca yang tiada sanggup aku matikan. "Hemm bentar lagi sampe" itulah yang keluar dari mulutku lirih.

Ketika kerinduan mendalam, tiba-tiba saya melihat teman sayapun melamun di dek kapal. Secara refleks kamera saku-ku ke arahkan ke teman saya dan jepreet.. jepret. aku tengok didisplay. ini benar2 menggambarkan suasana hatiku.

Jumat, 23 Januari 2009

Pa Kusir Santai di Samping Gerobak


Santai sambil meniup buluh perindu. Itulah yang dilakukan pak kusir ketika menanti pelanggannya.

Kali ini saya coba belajar menjepreet gerobak dari bawah. Kesulitannya adalah pencahayaan kurang karena kami menghadap matahari. Aku coba pakai lampu tapi tetap aja buram
meski hasil kurang jreeeng kalo dibanding dg foto digital canggih super canggih, bagi saya enggak masalah.

Yang menjadi menarik dari foto ini adalah proporsional dari roda-roda pedati. Kata tukang-tukang foto angle-nya udah dapet. Cuma yg kaga dapet kameranya yg murahan, ha..ha..ha.

"ngenyek... tak robek-robek" kata saya menirukan si tukul arwana dalam berargumentasi. Oke kembali ke laptop. Foto Pa kusir yang santai mugkin bisa menjadi inspirasi anda dalam soal jepret menjpreet. Bagaimana boss? Silahkan komentar.

Rusa Dambakan Air


Ketika saya menelusuri Ujungkulon, saya bertemu dengan rusa yang sedang haus mendambakan air. Tanpa bla.. bli.. blu.. saya langsung ambil kamera saku dari saku celana.Untung gak salah ambil, kalo salah ambil bisa terbang... Ha...ha..ha

Kamera langsung ku on dan cCepreeet klik. Cepreet klik. Saya sempat mengabadikan peristiwa cepat itu selama tiga gambar. ketika mo jepret yang ke empat si rusa udah ngacir masuk hutan. Aku langsung lihat didisplaynya, hemm lumayan. Kalo kamu suka ama foto ini pelotoin terus tapi jangan diambil ya..., habis bikin sampai merogoh-rogoh saku nih.

Saat di rumah saya buka kembali hasil jepretan kamera saku. "Mas itu foto bagus banget, foto canggih ya,"kata teman saya. Spontan saya ketawa ngakak melihat komentarnya, mengapa ya iyalah, masak kamera saku dibilang kamera canggih. Teman saya mengerlingkan raut mukanya setelah saya tunjukin kamera saku yg udah bulukan.

Jepretan rusa ini persis seperti Firman Tuhan di Mazmur, "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?" Mazmur 42 : 1 -3.

Salam Jepreet
Marcus 081314351696

Pelangi di Samudera


Untung punya kamera saku, jadi saya bisa merekam sebuah pelangi saat saya di tengah samudera. Andai saya enggak bawa kamera, indahnya pelangi hanya sekejap dipandang mata dan terlupakan begitu saja.

Memfoto pelangi di cakrawala yang luas dengan menggunakan kamera saku bukan tidak ada masalah. Awan dan pelangi selalu kabur. Untuk menambah ornamen manis dari pelangi, saya memotret joran pancing tepat ditengah secara simetris. Dengan cara ini saya bisa mengabadikan tiga peristiwa sekaligus yaitu pelangi, laut dan memancing. Tidak sehebat kamera profesional, namun cukup menyenangkan hati.